Jumat, 06 Maret 2015

MAKALAH FARMASETIKA DASAR “Simplisia Buah Pepaya (Fructus Carica Papaya L)”

MAKALAH FARMASETIKA DASAR
“Simplisia Buah Pepaya (Fructus Carica Papaya L)”
(Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah farmasetika I)



Oleh :
Tia Widianti



SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG 2014-2015




KATA PENGANTAR

            Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana dengan rahmat dan hidayah-nya saya mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu .
            Makalah ini berjudul “Simplisia Buah Pepaya (Fructus Carica Papaya L)”. Materi disajikan dalam bahasa yang tepat, lugas, dan jelas sehingga mudah dipahami pembaca.
            Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah farmasetika yang meliputi nilai tugas individu.
            Saya sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah ini kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya  harapkan.
            Kepada para pembaca saya ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya.


                                                                                    Rangkasbitung,    Februari 2015


                                                                                                     Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................  i
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3 Batasan Penulisan..........................................................................................................  2
1.4 Tujuan Penulisan...........................................................................................................   2
BAB II TINJAU PUSTAKA
2.1 Pengertian Simplisia......................................................................................................   3
2.2 Deskripsi buah pepaya...................................................................................................  3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian simplisia.......................................................................................................  4
3.1.1 Penggolongan simplisia..............................................................................................   4
3.1.2 Pembuatan simplisia...................................................................................................   5
3.2 Buah pepaya...................................................................................................................  8
3.2.1 Klasifikasi tanaman pepaya.......................................................................................   8
3.2.2 Habitat tanaman pepaya............................................................................................   8
3.2.3 Kandungan dari tanaman pepaya.............................................................................   9
3.2.4 Manfaat tanaman pepaya...........................................................................................  9
3.2.5 Proses pembuatan simplisia.......................................................................................  10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................  12
4.2 Saran............................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 13




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Meski semakin banyak jenis dan ragam buah impor, papaya tetap populer di Indonesia. Selain murah, zat gizi yang dikandungnyapun lengkap. Biji, daging, daun, batang, dan akarnya sangat bermanfaat sebagai obat.
Pada tahun 1992, The Center for Science in the Public Interest (CSPI) di Washington AS meneliti manfaat kesehatan dari 40 jenis buah. Penilaian didasarkan pada sumbangan dari Sembilan jenis vitamin, potasium, dan serat pangan yang terkandung pada masing-masing buah terhadap angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG).
Dari penilaian tersebut, pepaya telah ditetapkan sebagai buah yang paling menyehatkan, kemudian disusul oleh cantaloupe, stroberi, orange, dan tangerine.
            Hasil
penelitian CSPI tersebut tentu sangat menggembirakan. Sebab, selain bergizi dan menyehatkan, pepaya juga dikenal sebagai buah yang murah harganya dan enak rasanya. Varietas yang beragam dan ketersediaannya sepanjang tahun turut memperkokoh posisi pepaya sebagai buah idola.
Hal ini menjadi faktor untuk lebih memanfaatkan buah pepaya. Agar ketersediaannya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan tentunya untuk kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah
1.   Apa yang dimaksud dengan simplisia ?
2.   Bagaimana deskripsi  buah pepaya ?
3.   Bagaimana proses pembuatan simplisia buah pepaya (Carica papaya L) ?



1.3  Batasan Masalah
      Untuk mempersempit ruang lingkup, maka terdapat batasan masalah yang perlu didefinisikan dalam penulisan makalah ini. Penulisan difokuskan pada materi tentang Simplisia Buah Pepaya (Fructus Carica papaya L) “.

1.4. Tujuan Penulisan
              Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang   diharapkan dapat dicapai adalah        sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan simplisia.
2.      Untuk mengetahui deskripsi buah pepaya (Carica papaya L).
3.      Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan simplisia buah pepaya (Carica papaya L).
4.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah farmasetika.
  

BAB II
TINJAU PUSTAKA

2.1 Pengertian Simplisia
            Pengertian simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi III, adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapaun juga kecuali dinyataka lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
2.2 Deskripsi Buah Pepaya (Carica papaya L)
            Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".

  
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Simplisia
            Pengertian simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi III, adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapaun juga kecuali dinyataka lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
3.1.1 Penggolongan Simplisia
            Simplisia terbagi 3 golongan yaitu :
1.            Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan eksudat tanaman. Eskudat tanaman ialah isi yang spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari selnya, dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanamannya dengan cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia murni.
2.            Simplisia hewani adalah simplisia berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni.
3.            Simplisia mineral adalah simplisia yang berupa bahan pelican (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
            Selain ketiga jenis simplisia diatas juga terdapat hal lain, yaitu benda organic asing yang disingkat benda asing, adalah satu atau keseluruhan dari apa-apa yang disebut dibawah ini :
1.            Fragmen, merupakan bagian tanaman asal simplisia selain bagian tanaman yang disebut dalam paparan makroskopik, atau bagian sedemikian nilai batasnya disebut monografi.
2.            Hewan hewan asing, merupakan zat yang dikeluarkan oleh hewan, kotoran hewan, batu tanah atau pengotor lainnya.
            Kecuali yang dinyatakan lain, yang dimaksudkan dengan benda asing pada simplisia nabati adalah benda asing yang berasal dari tanaman. Simplisia nabati harus bebas serangga, fragme hewan, atau kotoran hewan tidak boleh menyimpang bau dan warnanya, tidak boleh mengandung lendir, atau cendawan, atau menunjukkan adanya zat pengotor lainnya; pada perhitunganpenetapan kadar abu yang tidak larut dalam asam, kadar abu yang larut dalam air , sari yang larut dalam air, atau sari yang larut dalam etanol didasarkan pada simplisia yang belum ditetapkan susut pengeringannya.
            Sedangkan susut pengering sendiri adalah banyaknya bagian zat yang mudah menguap termasuk air, tetapkan dengan cara pengeringan, kecuali dinyatakan lain, dilakukan pada suhu 150o hingga bobot tetap.
            Agar simplisia yang kita butuhkan bermutu baik, maka dilakukan pemeriksaan mutu simplisia yang bertujuan agar diperoleh simplisia yang memenuhi persyaratan umum yang ditetapkan oleh Depkes RI dalam buku resmi seperti materi medika Indonesia, Farmakope Indonesia, dan ekstra Farmakope Indonesia. Pemeriksaan mutu simplisia, terdiri dari pemeriksaan.
3.1.2  Cara Pembuatan Simplisia (Ditjen POM, 1985)
            Pembuatan simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki.


1.      Teknik pengumpulan
    Pengumpulan atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin). Apabila pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan menggunakan alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan glikosa.
2.      Pencucian dan Sortasi Basah
            Pencucian dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-benda asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman yang tidak dikehendaki. Pencucian dilakukan bagi simplisia utamanya bagian tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang,), untuk membersihkan simplisia dari sisa-sisa tanah yang melekat.
3.      Pengeringan
            Tujuan pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :
1.                  Untuk mendapatkan simplisia yang awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka relative lama. 
2.                  Mengurangi kadar air, sehingga mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau bakteri karena terhentinya proses enzimatik dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah mati. Agar reaksi enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang dainjurkan adalah kurang dari 10 %.
3.                  Mudah dalam penyimpanan dan mudah dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
a.          Pengeringan alamiah
          Tergantung dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1.      Sinar matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu, kulit biji, biji dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relative stabil oleh panas)
2.      Diangin-anginkan dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, umumnya untuk simplisia bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya tidak stabil oleh panas (minyak atsiri).

b.          Pengeringan buatan
          Cara pengeringan dengan ,menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan atau sirkulasi udaranya.
.
3.2 Pepaya (Carica papaya L)
            Pepaya (Carica papayaL.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil dari nama bahasa Arawak, "papaya". Dalam bahasa Jawa pepaya disebut "katès" dan dalam bahasa Sunda "gedang".
3.2.1 Klasifikasi Tanaman Pepaya
            Dalam sistematika tumbuhan, tanaman pepaya diklasifikasikan ke dalam :
  • Kingdom         : Plantae (Tumbuhan)
  • Subkingdom    : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
  • Super Divisi    : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
  • Divisi               : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
  • Kelas               : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
  • Sub Kelas        : Dilleniidae
  • Ordo                : Violales
  • Famili              : Caricaceae
  • Genus              : Carica
  • Spesies            : Carica papaya L.
3.2.2 Habitat Tanaman Pepaya
            Tanaman pepaya (Carica papaya L) banyak ditanam orang baik didaerah tropis maupun sub tropis, didaerah basah dan kering atau didataran rendah dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Tanaman ini juga dibudidayakan dikebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.
3.2.3 Kandungan dari Tanaman Pepaya
            Tanaman pepaya (Carica papaya L) mempunyai kandungan kimia yang berbeda-beda pada buah, daun, akar, maupun biji. Pada buah terkandung asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool, papain, asam alfa linoleat, alfa, filandren, alfa terpinen, gamma terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun terkandung alkaloid, dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol, benzyl glukosinolat, papain dan tanin. Seratus gram daun dilaporkan mengandung 74 kalori, 77.5 g H2O, 7 g protein, 2 g lemak, 11.3 g karbohidrat total, 1.8 g serat, 2.2 g abu, 344 mg kalsium, 142 mg fosfor, 0.8 mg besi, 18 g natrium, 652 mg kalium, 11.565 µg beta karoten, 0.09 mg thiamin, 0.48 mg riboflavin, 2.1 mg niasin, 140 mg asam askorbat dan 136 mg vitamin E.
3.2.4 Manfaat Tanaman Pepaya
*      Buah masak yang populer sebagai “buah meja”, selain untuk pencuci mulut juga sebagai pensuplai nutrisi/gizi terutama vitamin A dan C. Buah pepaya masak yang mudah rusak perlu diolah dijadikan makanan seperti sari pepaya, dodol pepaya. Dalam industri makanan buah pepaya sering dijadikan bahan baku pembuatan (pencampur) saus tomat yakni untuk penambah cita rasa, warna dan kadar vitamin.
*      Dalam industri makanan, akarnya dapat digunakan sebagai obat penyembuh sakit ginjal dan kandung kencing
*      Daunnya sebagai obat penyembuh penyakit malaria, kejang perut dan sakit panas. Bahkan daun mudanya enak dilalap dan untuk menambah nafsu makan,
*      serta dapat menyembuhkan penyakit beri-beri dan untuk menyusun ransum ayam
*      Batang buah muda dan daunnya mengandung getah putih yang berisikan enzim
*      pemecah protein yang disebut “papaine” sehingga dapat melunakan daging untuk bahan kosmetik dan digunakan pada industri minuman (penjernih), industri farmasi dan textil.
*      Bunga pepaya yang berwarna putih dapat dirangkai dan digunakan sebagai “bunga kalung” pengganti bunga melati atau sering dibuat urap. Batangnya dapat dijadikan pencampur makanan ternak melalui proses pengirisan dan pengeringan.
Pepaya merupakan buah yang kaya vitamin C dan beta karoten, yang merupakan dua anti oksidan alami yang kuat. Kedua zat selain "bertempur" dengan radikal bebas dan mencegah aksi mereka, juga memperlambat proses aterosklerosis dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Pepaya kaya dengan enzim yang disebut papain atau protease papain (sistein protease), yang bertindak untuk menguraikan protein dan peptida.
Enzim ini membantu dalam proses pencernaan dan mendorong "penghapusan produk limbah". Di beberapa Negara papaya digunakan untuk memasak berbagai jenis daging .
Papain juga memiliki efek anti inflamasi, yaitu mengurangi peradangan dalam tubuh. Maka papaya juga dapat digunakan sebagai krim wajah (masker) untuk mengangkat sel-sel mati dan bertindak sebagai pengelupasan ringan pada kulit.

3.2.5 Proses Pembuatan Simplisia
1.      Pengumpulan bahan baku
            Buah Pepaya diperoleh langsung dari pohonnya. Pengambilannya dengan cara dipetik. Buah pepaya yang diperoleh berjumlah 2 buah.
2.      Pencucian
            Setelah pengambilan buah pepaya, dilanjutkan dengan pencucian. Buah pepaya dicuci pada air mengalir. Dalam proses ini, kami mencuci buah pepaya dengan menggunakan air keran yang mengalir.
3.      Sortasi Basah
            Setelah selesai dicuci, pepaya disortasi. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan bahan yang busuk, bahan yang tidak sesuai (misal terlalu tua atau terlalu muda) atau kotoran yang tidak diinginkan.
4.      Perajangan
            Setelah selesai sortasi, pepaya dirajang. Proses perajangan dilakukan dengan cara memotong buah pepaya. Irisan buah pepaya tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis (ketebalan kurang dari 1 cm).
5.      Pengeringan
            Setelah buah pepaya dipotong-potong, buah pepaya dikeringkan dengan pengeringan alamiah, yaitu dengan cara dijemur dibawah sinar matahari langsung dari pukul 09.00-12.00 WIB.
6.      Sortasi Kering
                                    Setelah selesai dikeringkan, pepaya disortasi lagi. Yaitu sortasi kering. Sortasi kering dilakukan untuk membuang benda asing yang tidak diinginkan setelah proses pengeringan.
7.      Grinder
            Proses grinder ini menggunakan blender yang bertujuan untuk menghaluskan buah pepaya yang telah dikeringkan (simplisia buah pepaya) sampai menjadi serbuk halus.
8.      Pengemasan
            Buah pepaya yang telah digrinder dimasukan kedalam wadah plastik yang kedap udara.


BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
            Dari materi-materi dan penjelasan-penjelasan yang terdapat dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1.      Pengertian simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi III, adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapaun juga kecuali dinyataka lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
2.      Simplisia terbagi 3 golongan yaitu : simplisia nabati, simplisia hewan dan simplisia mineral.
3.      Pepaya (Carica papaya L), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah tropis.
4.      Pembuatan simplisia ada 8 proses, diantaranya : Pengumpulan bahan baku, pencucian, sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering, grinder dan pengemasan.

4.2  Saran
            Kepada para pembaca kami ucapakan selamat belajar dan manfaatkanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan mutunya, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.


DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar