MAKALAH FARMASETIKA DASAR
“Simplisia Buah Pepaya (Fructus
Carica Papaya L)”
(Makalah ini dibuat
untuk memenuhi tugas mata kuliah farmasetika I)
Oleh :
Tia Widianti
SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH
TANGERANG 2014-2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang mana dengan rahmat dan hidayah-nya saya mampu menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu .
Makalah ini berjudul “Simplisia Buah Pepaya (Fructus Carica Papaya L)”. Materi disajikan dalam bahasa yang
tepat, lugas, dan jelas sehingga mudah dipahami pembaca.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu
syarat penilaian mata kuliah farmasetika yang meliputi nilai tugas individu.
Saya sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, demi kesempurnaan makalah ini kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan.
Kepada para pembaca saya ucapkan selamat belajar dan
manfaatkanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Rangkasbitung, Februari 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.......................................................................................................... i
DAFTAR
ISI......................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.......................................................................................................... 1
1.3
Batasan Penulisan.......................................................................................................... 2
1.4
Tujuan Penulisan........................................................................................................... 2
BAB
II TINJAU PUSTAKA
2.1
Pengertian Simplisia...................................................................................................... 3
2.2
Deskripsi buah pepaya................................................................................................... 3
BAB
III PEMBAHASAN
3.1
Pengertian simplisia....................................................................................................... 4
3.1.1
Penggolongan simplisia.............................................................................................. 4
3.1.2
Pembuatan simplisia................................................................................................... 5
3.2
Buah pepaya................................................................................................................... 8
3.2.1
Klasifikasi tanaman pepaya....................................................................................... 8
3.2.2
Habitat tanaman pepaya............................................................................................ 8
3.2.3
Kandungan dari tanaman pepaya............................................................................. 9
3.2.4
Manfaat tanaman pepaya........................................................................................... 9
3.2.5
Proses pembuatan simplisia....................................................................................... 10
BAB
IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan.................................................................................................................... 12
4.2
Saran............................................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................... 13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Meski semakin banyak jenis dan ragam buah impor, papaya tetap populer di Indonesia. Selain murah, zat gizi yang dikandungnyapun lengkap. Biji, daging, daun, batang, dan akarnya sangat bermanfaat sebagai obat.
Pada tahun 1992, The Center for Science
in the Public Interest (CSPI) di Washington AS meneliti manfaat kesehatan dari 40 jenis buah. Penilaian didasarkan pada sumbangan dari Sembilan jenis vitamin, potasium, dan serat pangan yang terkandung pada masing-masing buah terhadap angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG).
Dari penilaian tersebut, pepaya telah ditetapkan sebagai buah yang paling menyehatkan,
kemudian disusul oleh cantaloupe, stroberi, orange,
dan tangerine.
Hasil penelitian CSPI tersebut tentu sangat menggembirakan. Sebab, selain bergizi dan menyehatkan, pepaya juga dikenal sebagai buah yang murah harganya dan enak rasanya. Varietas yang beragam dan ketersediaannya sepanjang tahun turut memperkokoh posisi pepaya sebagai buah idola.
Hasil penelitian CSPI tersebut tentu sangat menggembirakan. Sebab, selain bergizi dan menyehatkan, pepaya juga dikenal sebagai buah yang murah harganya dan enak rasanya. Varietas yang beragam dan ketersediaannya sepanjang tahun turut memperkokoh posisi pepaya sebagai buah idola.
Hal ini menjadi faktor untuk lebih memanfaatkan buah pepaya. Agar ketersediaannya dapat dimanfaatkan secara maksimal dan tentunya untuk kehidupan manusia.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan simplisia ?
2. Bagaimana
deskripsi buah pepaya ?
3. Bagaimana
proses pembuatan simplisia buah pepaya (Carica papaya
L) ?
1.3
Batasan Masalah
Untuk mempersempit ruang lingkup, maka terdapat batasan masalah yang perlu didefinisikan dalam penulisan makalah ini. Penulisan difokuskan pada materi tentang “Simplisia Buah Pepaya (Fructus Carica papaya L) “.
1.4. Tujuan Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, tujuan yang diharapkan dapat dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui apa yang
dimaksud dengan simplisia.
2. Untuk
mengetahui deskripsi buah pepaya (Carica papaya
L).
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan simplisia buah pepaya (Carica papaya
L).
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah farmasetika.
BAB II
TINJAU PUSTAKA
2.1 Pengertian Simplisia
Pengertian simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi
III, adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat yang belum mengalami
pengolahan apapaun juga kecuali dinyataka lain berupa bahan yang telah
dikeringkan.
2.2 Deskripsi Buah
Pepaya (Carica papaya L)
Pepaya (Carica papaya L.), atau betik adalah tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh
daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah
satu-satunya jenis dalam genus Carica.
Nama pepaya dalam bahasa
Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil
dari nama bahasa
Arawak,
"papaya". Dalam bahasa
Jawa pepaya disebut
"katès" dan dalam bahasa
Sunda
"gedang".
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Simplisia
Pengertian
simplisia menurut Farmakope Indonesia Edisi III, adalah bahan alam yang
digunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapaun juga kecuali
dinyataka lain berupa bahan yang telah dikeringkan.
3.1.1 Penggolongan Simplisia
Simplisia
terbagi 3 golongan yaitu :
1.
Simplisia nabati adalah simplisia
yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman dan eksudat tanaman. Eskudat tanaman
ialah isi yang spontan keluar dari tanaman atau isi sel yang dikeluarkan dari
selnya, dengan cara tertentu atau zat yang dipisahkan dari tanamannya dengan
cara tertentu yang masih belum berupa zat kimia murni.
2.
Simplisia hewani adalah simplisia
berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat berguna yang dihasilkan oleh hewan
dan belum berupa zat kimia murni.
3.
Simplisia mineral adalah simplisia
yang berupa bahan pelican (mineral) yang belum diolah atau telah diolah dengan
cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Selain
ketiga jenis simplisia diatas juga terdapat hal lain, yaitu benda organic asing
yang disingkat benda asing, adalah satu atau keseluruhan dari apa-apa yang
disebut dibawah ini :
1.
Fragmen, merupakan bagian tanaman
asal simplisia selain bagian tanaman yang disebut dalam paparan makroskopik,
atau bagian sedemikian nilai batasnya disebut monografi.
2.
Hewan hewan asing, merupakan zat
yang dikeluarkan oleh hewan, kotoran hewan, batu tanah atau pengotor lainnya.
Kecuali yang
dinyatakan lain, yang dimaksudkan dengan benda asing pada simplisia nabati
adalah benda asing yang berasal dari tanaman. Simplisia nabati harus bebas
serangga, fragme hewan, atau kotoran hewan tidak boleh menyimpang bau dan
warnanya, tidak boleh mengandung lendir, atau cendawan, atau menunjukkan adanya
zat pengotor lainnya; pada perhitunganpenetapan kadar abu yang tidak larut
dalam asam, kadar abu yang larut dalam air , sari yang larut dalam air, atau
sari yang larut dalam etanol didasarkan pada simplisia yang belum ditetapkan
susut pengeringannya.
Sedangkan
susut pengering sendiri adalah banyaknya bagian zat yang mudah menguap termasuk
air, tetapkan dengan cara pengeringan, kecuali dinyatakan lain, dilakukan pada
suhu 150o hingga bobot tetap.
Agar
simplisia yang kita butuhkan bermutu baik, maka dilakukan pemeriksaan mutu simplisia
yang bertujuan agar diperoleh simplisia yang memenuhi persyaratan umum yang
ditetapkan oleh Depkes RI dalam buku resmi seperti materi
medika Indonesia, Farmakope Indonesia, dan ekstra Farmakope Indonesia.
Pemeriksaan mutu simplisia, terdiri dari pemeriksaan.
3.1.2 Cara
Pembuatan Simplisia (Ditjen POM, 1985)
Pembuatan
simplisia merupakan proses memperoleh simplisia dari alam yang baik dan
memenuhi syarat-syarat mutu yang dikehendaki.
1.
Teknik pengumpulan
Pengumpulan
atau panen dapat dilakukan dengan tangan atau menggunakan alat (mesin). Apabila
pengambilan dilakukan secara langsung (pemetikan) maka harus memperhatikan
keterampilan si pemetik, agar diperoleh tanaman/bagian tanaman yang
dikehendaki, misalnya dikehendaki daun yang muda, maka daun yang tua jangan
dipetik dan jangan merusak bagian tanaman lainnya. misalnya jangan menggunakan
alat yang terbuat dari logam untuk simplisia yang mengandung senyawa fenol dan
glikosa.
2.
Pencucian dan Sortasi Basah
Pencucian
dan sortasi basah dimaksudkan untuk membersihkan simplisia dari benda-benda
asing dari luar (tanah, batu dan sebagainya), dan memisahkan bagian tanaman
yang tidak dikehendaki. Pencucian dilakukan bagi simplisia utamanya bagian
tanaman yang berada di bawah tanah (akar, rimpang,), untuk membersihkan
simplisia dari sisa-sisa tanah yang melekat.
3.
Pengeringan
Tujuan
pengeringan pada tanaman atau bagian tanaman adalah :
1.
Untuk mendapatkan simplisia yang
awet, tidak rusak dan dapat digunakan dalam jangka relative lama.
2.
Mengurangi kadar air, sehingga
mencegah terjadinya pembusukan oleh jamur atau bakteri karena terhentinya
proses enzimatik dalam jaringan tumbuhan yang selnya telah mati. Agar reaksi
enzimatik tidak dapat berlangsung, kadar air yang dainjurkan adalah kurang dari
10 %.
3.
Mudah dalam penyimpanan dan mudah
dihaluskan bila ingin dibuat serbuk.
a.
Pengeringan alamiah
Tergantung
dari kandungan zat aktif simplisia, pengeringan dapat dilakukan dengan dua
cara, yaitu :
1. Sinar
matahari langsung, terutama pada bagian tanaman yang keras (kayu, kulit biji,
biji dan sebagainya) dan mengandung zat aktif yang relative stabil oleh panas)
2. Diangin-anginkan
dan tidak terkena sinar matahari secara langsung, umumnya untuk simplisia
bertekstur lunak (bunga, daun dan lain-lain) dan zat aktif yang dikandungnya
tidak stabil oleh panas (minyak atsiri).
b.
Pengeringan buatan
Cara
pengeringan dengan ,menggunakan alat yang dapat diatur suhu, kelembaban, tekanan atau sirkulasi udaranya.
.
3.2 Pepaya (Carica papaya L)
Pepaya (Carica
papayaL.),
atau betik adalah tumbuhan yang
berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh
daerah tropis untuk diambil buahnya. C. papaya adalah
satu-satunya jenis dalam genus Carica. Nama pepaya dalam bahasa
Indonesia diambil dari bahasa Belanda, "papaja", yang pada gilirannya juga mengambil
dari nama bahasa
Arawak,
"papaya". Dalam bahasa
Jawa pepaya disebut
"katès" dan dalam bahasa
Sunda
"gedang".
3.2.1 Klasifikasi Tanaman Pepaya
Dalam sistematika tumbuhan, tanaman
pepaya diklasifikasikan ke dalam :
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom :
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi :
Spermatophyta
(Menghasilkan biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
- Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua
/ dikotil)
- Sub Kelas : Dilleniidae
- Ordo : Violales
- Famili : Caricaceae
- Genus : Carica
- Spesies : Carica papaya L.
3.2.2 Habitat
Tanaman Pepaya
Tanaman pepaya (Carica papaya L) banyak
ditanam orang baik didaerah tropis maupun sub tropis, didaerah basah dan kering
atau didataran rendah dan pegunungan (sampai 1000 m dpl). Tanaman ini juga
dibudidayakan dikebun-kebun luas karena buahnya yang segar dan bergizi.
3.2.3 Kandungan dari Tanaman Pepaya
Tanaman
pepaya (Carica
papaya L) mempunyai
kandungan kimia yang berbeda-beda pada buah, daun, akar, maupun biji. Pada buah
terkandung asam butanorat, metal butanoat, benzilglukosinolat, linalool,
papain, asam alfa linoleat, alfa, filandren, alfa terpinen, gamma
terpinen, 4-terpineol, dan terpinolen. Pada daun terkandung alkaloid,
dehidrokarpain, pesedokarpain, flavonol, benzyl glukosinolat, papain dan tanin.
Seratus gram daun dilaporkan mengandung 74 kalori, 77.5 g H2O, 7 g protein, 2 g lemak, 11.3 g
karbohidrat total, 1.8 g serat, 2.2 g abu, 344 mg kalsium, 142 mg fosfor, 0.8 mg
besi, 18 g natrium, 652 mg kalium, 11.565 µg beta karoten, 0.09 mg thiamin,
0.48 mg riboflavin, 2.1 mg niasin, 140 mg asam askorbat dan 136 mg vitamin E.
3.2.4 Manfaat
Tanaman Pepaya







Pepaya merupakan buah yang kaya vitamin C dan beta
karoten, yang merupakan dua anti oksidan alami yang kuat. Kedua zat selain "bertempur" dengan radikal bebas dan mencegah aksi mereka, juga memperlambat proses aterosklerosis dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
Pepaya
kaya dengan enzim yang disebut papain atau protease papain (sistein
protease), yang bertindak untuk menguraikan protein dan peptida.
Enzim ini membantu dalam proses pencernaan dan mendorong "penghapusan produk limbah". Di beberapa Negara papaya digunakan untuk memasak berbagai jenis daging .
Papain
juga memiliki efek anti inflamasi, yaitu mengurangi peradangan dalam tubuh. Maka papaya juga dapat digunakan sebagai krim wajah (masker) untuk mengangkat sel-sel mati dan bertindak sebagai pengelupasan ringan pada kulit.
3.2.5 Proses Pembuatan Simplisia
1.
Pengumpulan
bahan baku
Buah
Pepaya diperoleh langsung dari pohonnya. Pengambilannya dengan cara dipetik.
Buah pepaya yang diperoleh berjumlah 2 buah.
2.
Pencucian
Setelah
pengambilan buah pepaya, dilanjutkan dengan pencucian. Buah pepaya dicuci pada
air mengalir. Dalam proses ini, kami mencuci buah pepaya dengan menggunakan air
keran yang mengalir.
3.
Sortasi Basah
Setelah
selesai dicuci, pepaya disortasi. Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan
bahan yang busuk, bahan yang tidak sesuai (misal terlalu tua atau terlalu muda)
atau kotoran yang tidak diinginkan.
4.
Perajangan
Setelah selesai sortasi, pepaya
dirajang. Proses perajangan dilakukan dengan cara memotong buah pepaya. Irisan
buah pepaya tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis (ketebalan kurang dari
1 cm).
5.
Pengeringan
Setelah buah pepaya dipotong-potong,
buah pepaya dikeringkan dengan pengeringan alamiah, yaitu dengan cara dijemur dibawah
sinar matahari langsung dari pukul 09.00-12.00 WIB.
6.
Sortasi Kering
Setelah
selesai dikeringkan, pepaya disortasi lagi. Yaitu sortasi kering. Sortasi
kering dilakukan untuk membuang benda asing yang tidak diinginkan setelah proses
pengeringan.
7.
Grinder
Proses grinder ini menggunakan
blender yang bertujuan untuk menghaluskan buah pepaya yang telah dikeringkan
(simplisia buah pepaya) sampai menjadi serbuk halus.
8.
Pengemasan
Buah pepaya yang telah digrinder dimasukan
kedalam wadah plastik yang kedap udara.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari materi-materi dan penjelasan-penjelasan yang terdapat dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1.
Pengertian simplisia menurut
Farmakope Indonesia Edisi III, adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat
yang belum mengalami pengolahan apapaun juga kecuali dinyataka lain berupa
bahan yang telah dikeringkan.
2.
Simplisia terbagi 3 golongan yaitu : simplisia nabati, simplisia
hewan dan simplisia mineral.
3.
Pepaya (Carica papaya L),
atau betik adalah tumbuhan yang
berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan, dan kini menyebar luas dan banyak ditanam di seluruh daerah
tropis.
4. Pembuatan
simplisia ada 8 proses, diantaranya : Pengumpulan bahan baku, pencucian,
sortasi basah, perajangan, pengeringan, sortasi kering, grinder dan pengemasan.
4.2 Saran
Kepada para pembaca kami ucapakan selamat belajar dan manfaatkanlah makalah ini dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih perlu ditingkatkan mutunya, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar